Share

Gforce

Monday, July 23, 2012

Solid State Drive (SSD), Media Penyimpanan Masa Depan Pengganti Hardisk




                                            
Nama SSD (Solid State Drive) mungkin sudah mulai sering terdengar ditelinga kita, apalagi kehadiran platform Ultrabook yang kian populer turut mendongkrak popularitas SSD sebagai media penyimpanan.
SSD sendiri adalah media penyimpanan berbasis chip Flash yang berjenis non volatile memory. Apa itu non volatile memory? Non volatile memory memungkinkan data yang tersimpan di SSD tidak hilang meski aliran listrik terputus.

Sedangkan yang berjenis violatile akan kehilangan data ketika aliran listrik terputus, seperti memory RAM (Random Access Memory).
Media penyimpanan SSD berbasis Flash pertama kali diperkenalkan pada taahun 1995 oleh M-Systems dan saat ini mulai digunakan secara luas oleh pengguna komputer maupun kalangan enterprise.
SSD saat ini mulai diaplikasikan pada laptop tipis dan ringan seperti MacBook Air dan Ultrabook dan menggantikan posisi hardisk sebagai media penyimpanan.
SSD MLC vs SLC
Secara umum SSD yang ada di pasaran terdiri dari 2 jenis, yaitu SLC (Single Level Cell) dan MLC (Multi Level Cell). Baik SSD berjenis SLC maupun MLC masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
SSD yang menggunakan flash berjenis MLC biasanya dibandrol dengan harga yang lebih murah dibanding SSD berjenis SLC. SSD berbasis MLC mampu menyimpan data sebesar 3 bit sehingga biaya per gigabyte nya lebih murah dibanding SSD jenis SLC.
SSD berjenis SLC harganya lebih mahal jika dibanding SSD jenis MLC. Salah satu kelebihan SSD jenis SLC ini adalah kecepatan transfer data yang sangat tinggi, konsumsi daya yang rendah serta umur sel memori yang lebih tinggi.
SSD jenis SLC ini biasanya digunakan untuk keperluan militer, misi luar angkasa namunj ada juga yang menjualnya secara komersial. Sedangkan SSD jenis MLC lah yang paling banyak dijual komersial dikalangan pengguna biasa.
Solid State Drive (SSD) vs Hardisk
Kehadiran SSD ini diperkirakan akan segera menggantikan media penyimpanan hardisk yang saat ini masih digunakan oleh mayoritas pengguna rumahan.
Perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Dropbox, Amazon dan Facebook sudah mulai mengadopsi SSD untuk menggantikan hardisk secara bertahap di server dan data center mereka.
Apa saja kelebihan dan kekurangan Solid State Drive dibandingkan hardisk? Berikut kelebihan dan kekurangan SSD dibanding hardisk yang dikutip dari Wikipedia.
Kelebihan SSD
  • Waktu akses cepat dan latency rendah, hal ini akan membuat performa SSD sangat cepat ketika melakukan pencarian data.
  • Tidak mengeluarkan suara saat bekerja, hal ini karena SSD tidak memiliki komponen mekanik (bergerak) saat bekerja.
  • Konsumsi daya lebih kecil dibanding hardisk konvensional.
  • Lebih tahan terhadap guncangan, getaran dan perubahan temperatur.
  • SSD memiliki bobot lebih ringan serta bentuk yang lebih tipis, sehingga cocok digunakan di laptop tipis seperti ultrabook.
Kekurangan SSD
  • SSD berbasis flash yang memiliki umur siklus read/write sehingga diperkirakan umurnya akan lebih pendek dibanding hardisk.
  • Harga lebih mahal dibanding hardisk pada kapasitas yang sama. SSD 500GB saat ini dikisaran $500 atau sekitar Rp. 5 Jutaan, padahal dengan uang Rp. 3 jutaan saja dapat hardisk dengan kapasitas 5x lipatnya, 3TB.
Adapula yang menggabungkan SSD dengan hardisk yang disebut sebagai hardisk hibrida yang berupa hardisk yang dilengkapi SSD untuk meningkatkan kecepatan akses dan transfer data.
Saat ini ada berbagai macam merk SSD yang dijual dipasaran seperti Kingston, Adata, Corsair, OCZ, Samsung dan banyak lagi. SSD yang dijual dipasaran mulai dari kapasitas 32GB hingga 512GB.

Sumber

0 comments:

Post a Comment

Visitors

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo